Senin, 06 Januari 2014

Kewirausahaan


Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dan lain-lain. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama. Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis yang berarti perantara.
Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Terdapat tiga jenis perilaku dari wirausahawan, antara lain:
1.      Memulai inisiatif
2.      Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis.
3.      Diterimanya resiko dan kegagalan

Wirausahawan dunia modern muncul pertama kali di Inggris pada masa revolusi pada akhir abad ke 18, dapat diberi kesimpulan bahwa kunci penting bagi seorang wirausahawan adalah sebuah inovasi, karena dengan inovasi seorang wirausahawan mampu bersaing dengan kompetitor yang lain. Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland antara lain:
1.      Keinginan untuk berprestasi
2.      Keinginan untuk bertanggung jawab
3.      Preferensi kepada resiko-resiko menengah
4.      Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5.      Rangsangan oleh umpan balik
6.      Aktivitas energik
7.      Orientasi ke masa depan
8.      Keterampilan dalam pengorganisasian
9.      Sikap terhadap uang
Sedangkan Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi, antara lain:
1.      Kemampuan inovatif
2.      Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3.      Keinginan untuk berprestasi
4.      Kemampuan perencanaan realistis
5.      Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
6.      Obyektivitas
7.      Tanggung jawab pribadi
8.      Kemampuan beradaptasi
9.      Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrasi

Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland, yaitu:
1.      Kebutuhan untuk berprestasi (nAch)
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
2.      Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil)
Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi.
3.      kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
Dalam identifikasi peluang usaha baru perlu ada nya sumber-sumber gagasan. Dibawah ini adalah sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru, antara lain:
1.      Kebutuhan akan sumber penemuan
2.      Hobi atau kesenangan pribadi
3.      Mengamati kecenderungan-kecenderungan
4.      Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
5.      Kegunaan lain dari barang-barang biasa
6.      Pemanfaat produk dari perusahaan lain
Dalam ilmu kewirausahaan terdapat teori tentang analisa pulang pokok, dibawah ini adalah unsur-unsur analisa pulang pokok, antara lain:
1.      Biaya tetap
2.      Biaya variable
3.      Biaya total
4.      Pendapatan total
5.      Keuntungan
6.      Kerugian
7.      Titik pulang pokok

Dunia kewirausahaan sudah pasti memiliki pembagian dalam bentuk-bentuk kepemilikan, berikut ini adalah penjelasan mengenai pembagian bentuk-bentuk kepemilikan, antara lain:
1.      Bentuk kepemilikan perusahaan :
a.       Pemilikan tunggal / perseorangan (firma)
Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang, pemilik tidak perlu membagi laba
b.      Kongsi
Ada perjanjian tertulis, dimiliki 2 orang atau lebih, umur perusahaan terbatas, pemilikan bersama atas harta Ikut serta dalam manajemen dan pembagian laba.
2.      Perusahaan Perseroaan
Perusahaan dengan badan hukum, kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimiliki, pemilikan dapat berpindah tangan, eksitensi relatif lebih stabil atau permanen.

Melalui program perencanaan sumber daya manusia yang sistematis dapat diperkirakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan pada setiap periode tertentu hingga dapat membantu bagian SDM dalam perencanaan rekrutmen, seleksi, serta pendidikan dan pelatihan. Perencanaan merupakan peramalan kebutuhan sumber daya manusia dalam konteks perencanaan bisnis strategik. Sedangkan rekrutmen merupakan proses menarik pelamar untuk posisi yang diperlukan. Proses ini harus terintegrasi penuh dengan proses perencanaan sumber daya manusia dan aktivitas-aktivitas manajemen sumber daya manusia yang lain, khususnya proses seleksi. Proses perencanaan dari sumber daya manusia meliputi 4 fase tahapan efektif, yaitu:
1.      Analisis terhadap situasi dan lingkungan
2.      Memprediksi permintaan akan sumber daya manusia
3.      Analisis penawaran dari sumber daya manusia
4.      Pengembangan dari rencana untuk aplikasi

Seleksi merupakan bagian materi dari operasional manajemen sumber daya manusia yaitu pengadaan (procurement), sedangkan pengadaan itu sendiri terdiri dari: perencanaan, perekrutan, seleksi, penempatan, dan produksi. Proses seleksi merupakan tahap-tahap khusus yang digunakan untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima. Proses tersebut dimulai ketika pelamar kerja dan diakhiri dengan keputusan penerimaan. Proses seleksi merupakan pengambilan keputusan bagi calon pelamar untuk diterima atau tidak. Ada tiga hal yang menyebabkan seleksi menjadi hal yang penting, yaitu:
1.      Kinerja para manajer senantiasa tergantung pada sebagian kinerja bawahannya.
2.      Seleksi yang efektif penting karena biaya perekrutan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam pengangkatan pegawai tidak sedikit.
3.      Seleksi yang baik itu penting karena implikasi hukum dari pelaksanaannya secara serampangan.

Proses pengambilan keputusan pengangkatan yang baik akan sangat tergantung pada dua prinsip dasar proses seleksi, yaitu:
1.      Perilaku dimasa lalu yang merupakan predictor terbaik atas perilaku dimasa yang akan datang.
2.      Perusahaan harus menghimpun data yang handal sebanyak mungkin yang dapat dimanfaatkan untuk menyeleksi pelamar yang terbaik.

Adapun cara seleksi yang digunakan oleh perusahaan maupun organisasi dalam penerimaan karyawan baru dewasa ini dikenal dengan dua cara yaitu:
1.      Non ilmiah
Yaitu seleksi yang dilaksanakan tidak didasarkan atas kriteria standar, atau spesifikasi kebutuhan nyata suatu pekerjaan atau jabatan. Akan tetapi hanya didasarkan pada perkiraan dan pengalaman saja. Seleksi dalam hal ini dilakukan tidak berpedoman pada uraian spesifikasi pekerjaan dari jabatan yang akan diisi. Unsur-unsur yang diseleksi biasanya meliputi hal-hal seperti:
1.      Surat lamaran bermaterai atau tidak
2.      Ijasah sekolah dan daftar nilainya
3.      Surat keterangan kerja dan pengalaman
4.      Refrensi atau rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya
5.      Wawancara langsung dengan yang bersangkutan
6.      Penampilan dan keadaan fisik pelamar
7.      Keturunan dari pelamar
8.      Tulisan tangan pelamar
2.      Ilmiah
Metode ilmiah merupakan metode seleksi yang didasarkan pada spesifikasi pekerjaan dan kebutuhan nyata yang akan diisi, serta berpedoman pada kriteria dan standar-standar tertentu. Seleksi ilmiah mengacu pada hal-hal antara lain:
1.      Metode kerja yang sistematis
2.      Berorientasi pada kebutuhan riil karyawan
3.      Berorientasi kepada prestasi kerja
4.      Berpedoman kepada undang-undang perburuhan
5.      Berdasarkan kepada analisa jabatan dan ilmu sosial lainnya.

Sebelum perusahaan memutuskan karakteristik yang akan di seleksi, maka perusahaan sebaiknya memiliki kriteria sukses yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menentukan cara untuk memprediksi pelamar mana yang mencapai tingkat yang diharapkan. Adapun beberapa teknik seleksi antara lain: Interview, Tes psikologi, Tes mengenal hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan, Pusat pelatihan, Biodata, Refrensi, Gfafologi (ilmu yang berkenaan dengan tulisan tangan). Sedangkan langkah-langkah dalam seleksi yaitu:
1.      Seleksi surat-surat lamaran
2.      Pengisian blanko lamaran
3.      Pemeriksaan refrensi
4.      Wawancara pendahuluan
5.      Tes penerimaan
6.      Tes psikologi
7.      Tes kesehatan
8.      Wawancara akhir atasan langsung
9.      Keputusan diterima atau ditolak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar